Wednesday, April 20, 2011

Biografi Imam Syafi'i

Imam Asy-Syafi`i Imam Ahlus Sunnah

Imam Ahmad bin Hambal berkata, “Sesungguhnya Allah telah mentakdirkan pada setiap seratus tahun ada seseorang yang akan mengajarkan Sunnah dan akan menyingkirkan para pendusta terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Kami berpendapat pada seratus tahun yang pertama Allah mentakdirkan Umar bin Abdul Aziz dan pada seratus tahun berikutnya Allah menakdirkan Imam Asy-Syafi`i”.

NASAB BELIAU

Kunyah beliau Abu Abdillah, namanya Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syaafi’ bin As-Saai’b bin ‘Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al- Muththalib bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pada Abdu Manaf, sedangkan Al-Muththalib adalah saudaranya Hasyim (bapaknya Abdul Muththalib).

TAHUN DAN TEMPAT KELAHIRAN

Beliau dilahirkan di desa Gaza, masuk kota ‘Asqolan pada tahun 150 H. Saat beliau dilahirkan ke dunia oleh ibunya yang tercinta, bapaknya tidak sempat membuainya, karena ajal Allah telah mendahuluinya dalam usia yang masih muda. Lalu setelah berumur dua tahun, paman dan ibunya membawa pindah ke kota kelahiran nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, Makkah Al Mukaramah.

PERTUMBUHANNYA

Beliau tumbuh dan berkembang di kota Makkah, di kota tersebut beliau ikut bergabung bersama teman-teman sebaya belajar memanah dengan tekun dan penuh semangat, sehingga kemampuannya mengungguli teman-teman lainnya. Beliau mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam bidang ini, hingga sepuluh anak panah yang dilemparkan, sembilan di antaranya tepat mengenai sasaran dan hanya satu yang meleset.

Setelah itu beliau mempelajari tata bahasa arab dan sya’ir sampai beliau memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan menjadi orang yang terdepan dalam cabang ilmu tersebut. Kemudian tumbuhlah di dalam hatinya rasa cinta terhadap ilmu agama, maka beliaupun mempelajari dan menekuni serta mendalami ilmu yang agung tersebut, sehingga beliau menjadi pemimpin dan Imam atas orang-orang

KECERDASANNYA

Kecerdasan adalah anugerah dan karunia Allah yang diberikan kepada hambanya sebagai nikmat yang sangat besar. Di antara hal-hal yang menunjukkan kecerdasannya:

1. Kemampuannya menghafal Al-Qur’an di luar kepala pada usianya yang masih belia, tujuh tahun.
2. Cepatnya menghafal kitab Hadits Al Muwathta’ karya Imam Darul Hijrah, Imam Malik bin Anas pada usia sepuluh tahun.
3. Rekomendasi para ulama sezamannya atas kecerdasannya, hingga ada yang mengatakan bahwa ia belum pernah melihat manusia yang lebih cerdas dari Imam Asy-Syafi`i.
4. Beliau diberi wewenang berfatwa pada umur 15 tahun.

Muslim bin Khalid Az-Zanji berkata kepada Imam Asy-Syafi`i: “Berfatwalah wahai Abu Abdillah, sungguh demi Allah sekarang engkau telah berhak untuk berfatwa.”

MENUTUT ILMU

Beliau mengatakan tentang menuntut ilmu, “Menuntut ilmu lebih afdhal dari shalat sunnah.” Dan yang beliau dahulukan dalam belajar setelah hafal Al-Qur’an adalah membaca hadits. Beliau mengatakan, “Membaca hadits lebih baik dari pada shalat sunnah.” Karena itu, setelah hafal Al-Qur’an beliau belajar kitab hadits karya Imam Malik bin Anas kepada pengarangnya langsung pada usia yang masih belia.

GURU-GURU BELIAU

Beliau mengawali mengambil ilmu dari ulama-ulama yang berada di negerinya, di antara mereka adalah:

1. Muslim bin Khalid Az-Zanji mufti Makkah
2. Muhammad bin Syafi’ paman beliau sendiri
3. Abbas kakeknya Imam Asy-Syafi`i
4. Sufyan bin Uyainah
5. Fudhail bin Iyadl, serta beberapa ulama yang lain.

Demikian juga beliau mengambil ilmu dari ulama-ulama Madinah di antara mereka adalah:

1. Malik bin Anas
2. Ibrahim bin Abu Yahya Al Aslamy Al Madany
3.Abdul Aziz Ad-Darawardi, Athaf bin Khalid, Ismail bin Ja’far dan Ibrahim bin Sa’ad serta para ulama yang berada pada tingkatannya

Beliau juga mengambil ilmu dari ulama-ulama negeri Yaman di antaranya;

1.Mutharrif bin Mazin
2.Hisyam bin Yusuf Al Qadhi, dan sejumlah ulama lainnya.

Dan di Baghdad beliau mengambil ilmu dari:

1.Muhammad bin Al Hasan, ulamanya bangsa Irak, beliau bermulazamah bersama ulama tersebut, dan mengambil darinya ilmu yang banyak.
2.Ismail bin Ulayah.
3.Abdulwahab Ats-Tsaqafy, serta yang lainnya.

MURID-MURID BELIAU

Beliau mempunyai banyak murid, yang umumnya menjadi tokoh dan pembesar ulama dan Imam umat islam, yang paling menonjol adalah:

1. Ahmad bin Hanbal, Ahli Hadits dan sekaligus juga Ahli Fiqih dan Imam Ahlus Sunnah dengan kesepakatan kaum muslimin.
2. Al-Hasan bin Muhammad Az-Za’farani
3. Ishaq bin Rahawaih,
4. Harmalah bin Yahya
5. Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi
6. Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid Al Kalbi dan lain-lainnya banyak sekali.

KARYA BELIAU

Beliau mewariskan kepada generasi berikutnya sebagaimana yang diwariskan oleh para nabi, yakni ilmu yang bermanfaat. Ilmu beliau banyak diriwayatkan oleh para murid- muridnya dan tersimpan rapi dalam berbagai disiplin ilmu. Bahkan beliau pelopor dalam menulis di bidang ilmu Ushul Fiqih, dengan karyanya yang monumental Risalah. Dan dalam bidang fiqih, beliau menulis kitab Al-Umm yang dikenal oleh semua orang, awamnya dan alimnya. Juga beliau menulis kitab Jima’ul Ilmi.

PUJIAN ULAMA PARA ULAMA KEPADA BELIAU

Benarlah sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,

“Barangsiapa yang mencari ridha Allah meski dengan dibenci manusia, maka Allah akan ridha dan akhirnya manusia juga akan ridha kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi 2419 dan dishashihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ 6097).

Begitulah keadaan para Imam Ahlus Sunnah, mereka menapaki kehidupan ini dengan menempatkan ridha Allah di hadapan mata mereka, meski harus dibenci oleh manusia. Namun keridhaan Allah akan mendatangkan berkah dan manfaat yang banyak. Imam Asy-Syafi`i yang berjalan dengan lurus di jalan-Nya, menuai pujian dan sanjungan dari orang-orang yang utama. Karena keutamaan hanyalah diketahui oleh orang-orang yang punya keutamaan pula.

Qutaibah bin Sa`id berkata: “Asy-Syafi`i adalah seorang Imam.” Beliau juga berkata, “Imam Ats-Tsauri wafat maka hilanglah wara’, Imam Asy-Syafi`i wafat maka matilah Sunnah dan apa bila Imam Ahmad bin Hambal wafat maka nampaklah kebid`ahan.”

Imam Asy-Syafi`i berkata, “Aku di Baghdad dijuluki sebagai Nashirus Sunnah (pembela Sunnah Rasulullah).”

Imam Ahmad bin Hambal berkata, “Asy-Syafi`i adalah manusia yang paling fasih di zamannya.”

Ishaq bin Rahawaih berkata, “Tidak ada seorangpun yang berbicara dengan pendapatnya -kemudian beliau menyebutkan Ats-Tsauri, Al-Auzai, Malik, dan Abu Hanifah,- melainkan Imam Asy-Syafi`i adalah yang paling besar ittiba`nya kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam, dan paling sedikit kesalahannya.”

Abu Daud As-Sijistani berkata, “Aku tidak mengetahui pada Asy-Syafi`i satu ucapanpun yang salah.”

Ibrahim bin Abdul Thalib Al-Hafidz berkata, “Aku bertanya kepada Abu Qudamah As-Sarkhasi tentang Asy-Syafi`i, Ahmad, Abu Ubaid, dan Ibnu Ruhawaih. Maka ia berkata, “Asy-Syafi`i adalah yang paling faqih di antara mereka.”

PRINSIP AQIDAH BELIAU

Imam Asy-Syafi`i termasuk Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, beliau jauh dari pemahaman Asy’ariyyah dan Maturidiyyah yang menyimpang dalam aqidah, khususnya dalam masalah aqidah yang berkaitan dengan Asma dan Shifat Allah subahanahu wa Ta’ala.

Beliau tidak meyerupakan nama dan sifat Allah dengan nama dan sifat makhluk, juga tidak menyepadankan, tidak menghilangkannya dan juga tidak mentakwilnya. Tapi beliau mengatakan dalam masalah ini, bahwa Allah memiliki nama dan sifat sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dan sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kepada umatnya. Tidak boleh bagi seorang pun untuk menolaknya, karena Al-Qur’an telah turun dengannya (nama dan sifat Allah) dan juga telah ada riwayat yang shahih tentang hal itu. Jika ada yang menyelisihi demikian setelah tegaknya hujjah padanya maka dia kafir. Adapun jika belum tegak hujjah, maka dia dimaafkan dengan bodohnya. Karena ilmu tentang Asma dan Sifat Allah tidak dapat digapai dengan akal, teori dan pikiran. “Kami menetapkan sifat-sifat Allah dan kami meniadakan penyerupaan darinya sebagaimana Allah meniadakan dari diri-Nya. Allah berfirman,

“Tidak ada yang menyerupaiNya sesuatu pun, dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dalam masalah Al-Qur’an, beliau Imam Asy-Syafi`i mengatakan, “Al-Qur’an adalah kalamulah, barangsiapa mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk maka dia telah kafir.”

PRINSIP DALAM FIQIH

Beliau berkata, “Semua perkataanku yang menyelisihi hadits yang shahih maka ambillah hadits yang shahih dan janganlah taqlid kepadaku.”

Beliau berkata, “Semua hadits yang shahih dari Nabi shalallahu a’laihi wassalam maka itu adalah pendapatku meski kalian tidak mendengarnya dariku.”

Beliau mengatakan, “Jika kalian dapati dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam maka ucapkanlah sunnah Rasulullah dan tinggalkan ucapanku.”

SIKAP IMAM ASY-SYAFI`I TERHADAP AHLUL BID’AH

Muhammad bin Daud berkata, “Pada masa Imam Asy-Syafi`i, tidak pernah terdengar sedikitpun beliau bicara tentang hawa, tidak juga dinisbatkan kepadanya dan tidakdikenal darinya, bahkan beliau benci kepada Ahlil Kalam dan Ahlil Bid’ah.”

Beliau bicara tentang Ahlil Bid’ah, seorang tokoh Jahmiyah, Ibrahim bin ‘Ulayyah, “Sesungguhnya Ibrahim bin ‘Ulayyah sesat.”

Imam Asy-Syafi`i juga mengatakan, “Menurutku, hukuman ahlil kalam dipukul dengan pelepah pohon kurma dan ditarik dengan unta lalu diarak keliling kampung seraya diteriaki, “Ini balasan orang yang meninggalkan kitab dan sunnah, dan beralih kepada ilmu kalam.”

PESAN IMAM ASY-SYAFI`I

“Ikutilah Ahli Hadits oleh kalian, karena mereka orang yang paling banyak benarnya.”

WAFAT BELIAU

Beliau wafat pada hari Kamis di awal bulan Sya’ban tahun 204 H dan umur beliau sekita 54 tahun (Siyar 10/76). Meski Allah memberi masa hidup beliau di dunia 54 tahun, menurut anggapan manusia, umur yang demikian termasuk masih muda. Walau demikian, keberkahan dan manfaatnya dirasakan kaum muslimin di seantero belahan dunia, hingga para ulama mengatakan, “Imam Asy-Syafi`i diberi umur pendek, namun Allah menggabungkan kecerdasannya dengan umurnya yang pendek.”

KATA-KATA HIKMAH IMAM ASY-SYAFI`I

“Kebaikan ada pada lima hal: kekayaan jiwa, menahan dari menyakiti orang lain, mencari rizki halal, taqwa dan tsiqqah kepada Allah. Ridha manusia adalah tujuan yang tidak mungkin dicapai, tidak ada jalan untuk selamat dari (omongan) manusia, wajib bagimu untuk konsisten dengan hal-hal yang bermanfaat bagimu”.

20 April 2011

entah mengapa hari ini saya menjadi sangat dilema.
saya tidak tahu, dan saya mencoba untuk menenangkan jiwa.
hal yang saya lakukan adalah hal yang biasa saya lakukan di CMBBS.
cuma bedanya kalau di CMBBS hal ini menjadi sesuatu yang rutinitas dengan hukum wajib yang diadopsi dari kisah nyata para asatidz bermadzhab gontor.
sedangkan kalau dirumah hal ini menjadi suatu pekerjaan yang dilandasi dengan rasa Ikhlas yang mendalam dan kerinduan hamba kepada sang Pencipta.

Ya, yang saya lakukan dengan berbusana muslim lengkap seperti baju koko dan sarung ala gontor beserta atributnya yaitu sabuk. tapi sayangnya saya tidak menggunakan peci karena tidak ada peci yang muat di kepala saya sekalipun itu peci ayah. hehe....
dan tak lupa saya membawa buku istimewa karangan Ustad Isa Iskandar.
kegiatan ini yaitu Sholat Maghrib dan Sholat Isya tanpa Istirahat dan makan.
saya memilih Masjid Agung Raudhatul Jannah yang lokasinya tak jauh dari rumah saya.

Saya pun berangkat ke masjid setelah mandi. Meskipun saya merasa lelah sekali karena pekerjaan hari ini yang saya lakukan. Tapi batin ini sudah tidak tahan untuk menahan dilema. Kuputuskan untuk memaksakan diri berangkat ke masjid, dan ternyata saya telat. Untung tidak ada Kismul Masjid yang mengurusi jamaah yang masbuk.

saya tertinggal 3 rakaat. saya baru mengikuti imam saat tahiyatul akhir rakaat ke-3.
setelah saya sholat, saya langsung dzikir seperti seorang ayah yang anaknya sekarat dirumah sakit.
saat barisan mulai sepi, tak terasa air mata turun. *sebenarnya jarang saya bisa menangis.
tetapi batin saya merasa tertolong, kuceritakan semuanya kepada Allah.
dan seperti kiamat besok pagi. sudah tidak ada waktu lagi saya harus bangkit!

Setelah merasa baikan, saya langsung menghafal ayat Al-qur'an.
dan saat saya menghafal, ada sesuatu hal yang saya sadari.
kenapa sekarang seperti susah sekali menghafal padahal waktu SMP menghafal Al-qur'an tidak begitu sulit dan saya termasuk anak ikhwan yang rajin nyetor ke Ibu Suryati. *guru pelajaran tahfidz SMPIT-RJ.
huuuaaaa...
jangan-jangan makin tua makin banyak dosanya? atau karena sata sudah menghilangkan budaya menghafal pelajaran di CMBBS? entahlah.
tapi, saya merasa puas saat itu, saya menikmati saat-saat itu.
menghafal pun saya lanjutkan hingga adzan isya.
yup, saya sholat isya kemudian dzikir dan akhirnya saya pulang.
tenggorokan ini kering sekali karena saya menghafal dengan suara keras dalam waktu yang cukup lama.

Terlepas dari itu semua. saya mendapatkan fenomena masjid terbesar di PCI itu.
Saya tidak tahu percis, tapi kayaknya tiap malam selalu ada tausyiah dan pengajian untuk bapak-bapak disana.
dan hal yang terbesit di benak saya.
akankah saya bisa seperti mereka saat sudah berkeluarga nanti, menyempatkan diri untuk pengajian dan mendengarkan tausyiah?!
semoga bisa, memang saya sesibuk apa nanti? kecuali saya memiliki perusahaan global dan menjadi pedagang Internasional..^^
 

Saturday, April 16, 2011

Happy Birthday

I just wanna celebrate the begin of my journey.
The journey of everything about my life!
And you succes, absolutely! ^^
Thanks for my God.

Spirit, and Good Luck.
you're the luckiest man.

Tuesday, April 5, 2011

Explain to me about everything

Malam itu aku senang. Jujur, aku  berterima kasih banget sama kamu.

Seandainya kamu tahu. Hal yang paling ingin aku jaga adalah perasaan kamu.
Terlalu sayang jika aku tahu kamu sakit hati.

Setiap langkah kaki ini, setiap kata-kata yang terucap. Itu bukan untuk menyakitimu.
Aku berusaha agar kamu baik-baik saja.
Tapi, maafin kesalahan ku. Maaf kalau di mata kamu aku egois. Jujur aku ga punya maksud kayak gitu.
Maaf atas sikapku yang salah. Sejujurnya, aku tidak ingin menyakitimu.
Maaf juga jika kamu merasa tersakiti.

Sunday, April 3, 2011

Institut Teknologi Bandung

Cahaya Madani Banten Boarding School.
Saat ini memasuki era baru yang sebenarnya sudah ada sebelumnya namun hilang termakan waktu.
Bagi saya dan angkatan saya hal ini baru. Lalu bagaimana tanggapan mereka?
Yup, ada yang pro ada juga yang tidak. Tapi lebih banyak yang militan gitu.
Dan hasilnya, kini banyak anak yang "nyepar" atau separatis.
Banyak yang sudah tidak peduli dan bergabung dengan beberapa orang yang senasib sama.
Begitupun saya. Saya merasa kalau saya memang suka misah sendiri, saya termasuk anak yang "nyepar" dari angkatan. Namun, saya tidak pernah mengajak orang lain untuk mengikuti saya misah. Saya lebih suka misah sendirian.
Saya tidak bisa separatis dengan membuat geng yang sekarang sedang tenar di CMBBS.
Saya ngga peduli. Saya tidak bisa gabung dengan kelompok A lalu saya jauhan dengan kelompok B. atau saya dekat dengan kelas XI IPA 3 dan bertolak belakang dengan XI IPA 2. Itu sulit buat saya!

Dan ana, lebih memilih diam. ana bukan anak yang kontra dengan ini semua meskipun tidak sepenuhnya pro.
Ana akan tetap menjadi yang sekarang, menjadi individu yang sendiri dan bebas. Bebas ngelakuin yang ana mau, meraih cita-cita ana, dan siap bergaul dengan siapa saja.


*nah, tadi tuh hanya intro belaka. hehe....^^
kan jelas-jelas beda sama judulnya.

JADI BEGINI.....

Saya akan fokus, saya akan tetap semangat di cmbbs meskipun banyak masalah. Tapi, itu semua tidak mengancam masa depan saya.
Saya akan tetap jadi diri saya sendiri, saya tidak akan melihat orang lain bagaimana atau apa.
Yang terpenting, saya akan melakukan yang terbaik.
Banyak target yang belum terpenuhi, tapi saya tidak terpaku dengan waktu seperti yang dilakukan anak CMBBS kebanyakan. Bagi mereka, egois itu perlu demi menggapai nilai UAS, UTS, atau UH yang tinggi.
Saya pun mengamati itu, terutama ini terjadi pada anak akhwat. Menangis, jika nilai hancur. Sebenarnya, itu bukanlah akhir dari segalanya dan kesuksesan seseorang tidak bisa diukur dengan angka.

Lalu bagaimana dengan nilai saya sendiri?
Nilainya cukup hancur untuk ukuran nilai angkatan di program IPA.
Saya mengerti kalau saya kini sedang jauh berada dibawah.
Tapi, hal ini tidak membuat saya merendah *bukan berarti sombong.
Sekarang, saya mulai menyimpang dengan tujuan awal. Yang dulu saya harus ranking sebaik mungkin dengan selalu lulus. Tetapi sekarang itu bukanlah lagi jadi tujuan, saya ngga peduli ada di posisi mana saya berada.

Target kini tak lagi umum, saya mulai memangkasnya menjadi lebih spesifik.
Saya tidak akan menyebutkan target itu semua yang menjadi penyebab kalau saya nyata di CMBBS. Dan diantaranya:
1. menguasai semua bab dari mata pelajaran IPA, terutama matematika dan fisika
2. memperbaiki harga diri dihadapan Allah S.W.T
3. hafal Al-qur'an sebisa mungkin
4. lulus dengan hasil terbaik dan masuk STEI ITB, atau FTI ITB, atau FTTM ITB.
*daftar diatas tidak sesuai prioritas

CINTA, Saya sedang jatuh cinta.
Saya jatuh cinta sama ITB.

Sama halnya jika saya jatuh cinta kepada ciptaan Allah, Cinta itu datang sendiri tanpa sebab.
Saya jatuh cinta kepada ciptaan manusia pun tanpa sebab. Hal itu datang dengan sendirinya. Bagi saya ITB menjadi akhir yang indah di CMBBS.

Saya jadi teringat ESSAY 1 JUTA yang saya buat untuk study tour ke Bandung bulan oktober yang lalu.
Sedikit saya kutip isinya..


ITB, atau kepanjangan dari Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dengan segala aspek keunggulan yang terspesifikasi membuat ITB tak terbantahkan lagi menjadi sebuah kebanggaan ibu pertiwi Indonesia sebagai kekuatan pendidikan yang menjanjikan untuk para bunga pemimpi bangsa Indonesia untuk mengetuk harum kesuksesan, memberantas kemiskinan, serta menjadi aset berharga bagi sedaging sedarah.
Institut Teknologi Bandung menjadi satu dari beberapa perguruan tinggi yang menjadi sasaran para pejuang bangsa dalam menuai mahalnya harga kesuksesan untuk dijadikan sebagai riwayat pendidikan yang membanggakan bagi dirinya dan orang yang memiliki cinta atasnya. Pelajar Indonesia pasti memiliki sebuah mimpi untuknya dalam mencari ilmu. Sekolah pokok Indonesia ada beberapa jenjang, salah satunya adalah jenjang sekolah menengah atas. Pelajaran menjadi lebih spesifik dan terjurus sesuai bakat dan minat dalam jenjang ini. Mimpi itu adalah sebuah modal untuk kita meraih cita-cita hidup, IPA? atau IPS? Pilih sesuai kebutuhan! Teknik merupakan sebuah keahlian yang menjadi suatu daya tarik yang sangat besar bagi putra-putri Indonesia. Ya, IPA yang harus anda pilih jika memang teknik yang anda pilih sebagai kendaraan kemapaman hidup.


Yup, begitulah isinya. Saya harus berjuang. Ibu saya pun yakin akan hal itu ^^
jadi, jangan sampai malu-maluin. hehe...
Saya pun harus yakin dengan kemampuan sendiri. INGET! Mahasiswa ITB itu minimal jago FISIKA dan MATEMATIKA. Kamu bisa apa? *kamu bisa kok, mereka aja bisa.Seseorang yang saya temui di Malang dan menjadi juara 1 tingkat Universitas diajang yang sama dengan yang saya ikuti. Mereka anak FTI ITB.
Mereka bilang, : "saya tunggu kamu di ITB".
Amin ya Allah, saya pun akan menjadi bagian dari ITB bersama antum.

*memang tidak mudah, tapi takdir mengaatakan kamu bisa.
*raihlah untuk keluargamu. Bapak, Ibu, Kakak, Adik. Serta Istri dan anak-anakmu kelak. hehe...^^v