Wednesday, April 20, 2011

20 April 2011

entah mengapa hari ini saya menjadi sangat dilema.
saya tidak tahu, dan saya mencoba untuk menenangkan jiwa.
hal yang saya lakukan adalah hal yang biasa saya lakukan di CMBBS.
cuma bedanya kalau di CMBBS hal ini menjadi sesuatu yang rutinitas dengan hukum wajib yang diadopsi dari kisah nyata para asatidz bermadzhab gontor.
sedangkan kalau dirumah hal ini menjadi suatu pekerjaan yang dilandasi dengan rasa Ikhlas yang mendalam dan kerinduan hamba kepada sang Pencipta.

Ya, yang saya lakukan dengan berbusana muslim lengkap seperti baju koko dan sarung ala gontor beserta atributnya yaitu sabuk. tapi sayangnya saya tidak menggunakan peci karena tidak ada peci yang muat di kepala saya sekalipun itu peci ayah. hehe....
dan tak lupa saya membawa buku istimewa karangan Ustad Isa Iskandar.
kegiatan ini yaitu Sholat Maghrib dan Sholat Isya tanpa Istirahat dan makan.
saya memilih Masjid Agung Raudhatul Jannah yang lokasinya tak jauh dari rumah saya.

Saya pun berangkat ke masjid setelah mandi. Meskipun saya merasa lelah sekali karena pekerjaan hari ini yang saya lakukan. Tapi batin ini sudah tidak tahan untuk menahan dilema. Kuputuskan untuk memaksakan diri berangkat ke masjid, dan ternyata saya telat. Untung tidak ada Kismul Masjid yang mengurusi jamaah yang masbuk.

saya tertinggal 3 rakaat. saya baru mengikuti imam saat tahiyatul akhir rakaat ke-3.
setelah saya sholat, saya langsung dzikir seperti seorang ayah yang anaknya sekarat dirumah sakit.
saat barisan mulai sepi, tak terasa air mata turun. *sebenarnya jarang saya bisa menangis.
tetapi batin saya merasa tertolong, kuceritakan semuanya kepada Allah.
dan seperti kiamat besok pagi. sudah tidak ada waktu lagi saya harus bangkit!

Setelah merasa baikan, saya langsung menghafal ayat Al-qur'an.
dan saat saya menghafal, ada sesuatu hal yang saya sadari.
kenapa sekarang seperti susah sekali menghafal padahal waktu SMP menghafal Al-qur'an tidak begitu sulit dan saya termasuk anak ikhwan yang rajin nyetor ke Ibu Suryati. *guru pelajaran tahfidz SMPIT-RJ.
huuuaaaa...
jangan-jangan makin tua makin banyak dosanya? atau karena sata sudah menghilangkan budaya menghafal pelajaran di CMBBS? entahlah.
tapi, saya merasa puas saat itu, saya menikmati saat-saat itu.
menghafal pun saya lanjutkan hingga adzan isya.
yup, saya sholat isya kemudian dzikir dan akhirnya saya pulang.
tenggorokan ini kering sekali karena saya menghafal dengan suara keras dalam waktu yang cukup lama.

Terlepas dari itu semua. saya mendapatkan fenomena masjid terbesar di PCI itu.
Saya tidak tahu percis, tapi kayaknya tiap malam selalu ada tausyiah dan pengajian untuk bapak-bapak disana.
dan hal yang terbesit di benak saya.
akankah saya bisa seperti mereka saat sudah berkeluarga nanti, menyempatkan diri untuk pengajian dan mendengarkan tausyiah?!
semoga bisa, memang saya sesibuk apa nanti? kecuali saya memiliki perusahaan global dan menjadi pedagang Internasional..^^
 

0 comments: