Sunday, April 3, 2011

Institut Teknologi Bandung

Cahaya Madani Banten Boarding School.
Saat ini memasuki era baru yang sebenarnya sudah ada sebelumnya namun hilang termakan waktu.
Bagi saya dan angkatan saya hal ini baru. Lalu bagaimana tanggapan mereka?
Yup, ada yang pro ada juga yang tidak. Tapi lebih banyak yang militan gitu.
Dan hasilnya, kini banyak anak yang "nyepar" atau separatis.
Banyak yang sudah tidak peduli dan bergabung dengan beberapa orang yang senasib sama.
Begitupun saya. Saya merasa kalau saya memang suka misah sendiri, saya termasuk anak yang "nyepar" dari angkatan. Namun, saya tidak pernah mengajak orang lain untuk mengikuti saya misah. Saya lebih suka misah sendirian.
Saya tidak bisa separatis dengan membuat geng yang sekarang sedang tenar di CMBBS.
Saya ngga peduli. Saya tidak bisa gabung dengan kelompok A lalu saya jauhan dengan kelompok B. atau saya dekat dengan kelas XI IPA 3 dan bertolak belakang dengan XI IPA 2. Itu sulit buat saya!

Dan ana, lebih memilih diam. ana bukan anak yang kontra dengan ini semua meskipun tidak sepenuhnya pro.
Ana akan tetap menjadi yang sekarang, menjadi individu yang sendiri dan bebas. Bebas ngelakuin yang ana mau, meraih cita-cita ana, dan siap bergaul dengan siapa saja.


*nah, tadi tuh hanya intro belaka. hehe....^^
kan jelas-jelas beda sama judulnya.

JADI BEGINI.....

Saya akan fokus, saya akan tetap semangat di cmbbs meskipun banyak masalah. Tapi, itu semua tidak mengancam masa depan saya.
Saya akan tetap jadi diri saya sendiri, saya tidak akan melihat orang lain bagaimana atau apa.
Yang terpenting, saya akan melakukan yang terbaik.
Banyak target yang belum terpenuhi, tapi saya tidak terpaku dengan waktu seperti yang dilakukan anak CMBBS kebanyakan. Bagi mereka, egois itu perlu demi menggapai nilai UAS, UTS, atau UH yang tinggi.
Saya pun mengamati itu, terutama ini terjadi pada anak akhwat. Menangis, jika nilai hancur. Sebenarnya, itu bukanlah akhir dari segalanya dan kesuksesan seseorang tidak bisa diukur dengan angka.

Lalu bagaimana dengan nilai saya sendiri?
Nilainya cukup hancur untuk ukuran nilai angkatan di program IPA.
Saya mengerti kalau saya kini sedang jauh berada dibawah.
Tapi, hal ini tidak membuat saya merendah *bukan berarti sombong.
Sekarang, saya mulai menyimpang dengan tujuan awal. Yang dulu saya harus ranking sebaik mungkin dengan selalu lulus. Tetapi sekarang itu bukanlah lagi jadi tujuan, saya ngga peduli ada di posisi mana saya berada.

Target kini tak lagi umum, saya mulai memangkasnya menjadi lebih spesifik.
Saya tidak akan menyebutkan target itu semua yang menjadi penyebab kalau saya nyata di CMBBS. Dan diantaranya:
1. menguasai semua bab dari mata pelajaran IPA, terutama matematika dan fisika
2. memperbaiki harga diri dihadapan Allah S.W.T
3. hafal Al-qur'an sebisa mungkin
4. lulus dengan hasil terbaik dan masuk STEI ITB, atau FTI ITB, atau FTTM ITB.
*daftar diatas tidak sesuai prioritas

CINTA, Saya sedang jatuh cinta.
Saya jatuh cinta sama ITB.

Sama halnya jika saya jatuh cinta kepada ciptaan Allah, Cinta itu datang sendiri tanpa sebab.
Saya jatuh cinta kepada ciptaan manusia pun tanpa sebab. Hal itu datang dengan sendirinya. Bagi saya ITB menjadi akhir yang indah di CMBBS.

Saya jadi teringat ESSAY 1 JUTA yang saya buat untuk study tour ke Bandung bulan oktober yang lalu.
Sedikit saya kutip isinya..


ITB, atau kepanjangan dari Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dengan segala aspek keunggulan yang terspesifikasi membuat ITB tak terbantahkan lagi menjadi sebuah kebanggaan ibu pertiwi Indonesia sebagai kekuatan pendidikan yang menjanjikan untuk para bunga pemimpi bangsa Indonesia untuk mengetuk harum kesuksesan, memberantas kemiskinan, serta menjadi aset berharga bagi sedaging sedarah.
Institut Teknologi Bandung menjadi satu dari beberapa perguruan tinggi yang menjadi sasaran para pejuang bangsa dalam menuai mahalnya harga kesuksesan untuk dijadikan sebagai riwayat pendidikan yang membanggakan bagi dirinya dan orang yang memiliki cinta atasnya. Pelajar Indonesia pasti memiliki sebuah mimpi untuknya dalam mencari ilmu. Sekolah pokok Indonesia ada beberapa jenjang, salah satunya adalah jenjang sekolah menengah atas. Pelajaran menjadi lebih spesifik dan terjurus sesuai bakat dan minat dalam jenjang ini. Mimpi itu adalah sebuah modal untuk kita meraih cita-cita hidup, IPA? atau IPS? Pilih sesuai kebutuhan! Teknik merupakan sebuah keahlian yang menjadi suatu daya tarik yang sangat besar bagi putra-putri Indonesia. Ya, IPA yang harus anda pilih jika memang teknik yang anda pilih sebagai kendaraan kemapaman hidup.


Yup, begitulah isinya. Saya harus berjuang. Ibu saya pun yakin akan hal itu ^^
jadi, jangan sampai malu-maluin. hehe...
Saya pun harus yakin dengan kemampuan sendiri. INGET! Mahasiswa ITB itu minimal jago FISIKA dan MATEMATIKA. Kamu bisa apa? *kamu bisa kok, mereka aja bisa.Seseorang yang saya temui di Malang dan menjadi juara 1 tingkat Universitas diajang yang sama dengan yang saya ikuti. Mereka anak FTI ITB.
Mereka bilang, : "saya tunggu kamu di ITB".
Amin ya Allah, saya pun akan menjadi bagian dari ITB bersama antum.

*memang tidak mudah, tapi takdir mengaatakan kamu bisa.
*raihlah untuk keluargamu. Bapak, Ibu, Kakak, Adik. Serta Istri dan anak-anakmu kelak. hehe...^^v




0 comments: